MANAJEMEN MEDIA CETAK VS MANAJEMEN MEDIA ONLINE
Perkembangan teknologi komunikasi berpengaruh pada cara kita mengkonsumsi media. Sebelum ditemukan internet, di meja makan pagi hari, di bus kota, di kantor kita terbiasa membaca koran. Informasi yang diberitakan koran biasanya juga menjadi perbincangan hangat di meja makan, saat istirahat kantor dan di warung kopi. Perlahan kebiasaan ini berubah setelah ditemukan internet.
Saat ini kita terbiasa dengan membaca berita melalui ‘link’ yang dikoneksikan melalui media sosial seperti facebook, twitter, linked dan lain-lain. Perubahan penggunaan media dari media cetak kepada media online perlahan juga merubah manajemen media yang telah lama ada.
Manajemen media cetak biasa terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian redaksi dan bagian perusahaan. Bagian redaksi membawahi semua kegiatan yang berkaitan dengan produk, yakni berita. Mulai perencanaan peliputan, pencarian berita, pengolahan data dan perancangan tampilan (layout). Sementara bagian perusahaan berkaitan dengan sirkulasi dan bisnis perusahaan.
Manajemen media online hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca pada kecepatan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan kecepatan informasi manajemen media cetak melakukan proses adaptasi pada manajemen. Salah satu langkah yang digunakan adalah melakukan penyesuaian manajemen media yang lebih ramping. Media tidak lagi harus melakukan rapat redaksi pada malam hari. Berita langsung disampaikan via email dari reporter kepada redaktur. Kemudian redaktur mengedit berita dan mengirim ke bagian publishing. Bagian publishing kemudian melanjutkan publikasi ke situs berita.
Kontrol pembaca: tanggapan berita secara langsung, komentar via email, protes lewat telepon, jumlah pembaca terekam dengan pasti. Interaksi langsung dari pembaca mengharuskan media online membuat satu posisi penting lain yaitu administrator media sosial. Pekerjaan baru ini bertugas untuk menjawab semua komentar, keluhan, dan pujian dari sebuah berita. Administrator media sosial bertangggung jawab penuh terhadap interaksi langsung dari sebuah berita. Dan dapat menghapus komentar berbau penghinaan agama, suku dan ras tertentu.
Kesimpulan
Kehadiran media baru mengharuskan media cetak untuk menyesuaikan diri dalam memenuhi kebutuhan informasi pembaca yang semakin dinamis. Manejemen media cetak yang biasanya kaku sudah mulai mencair dituntut kecepatan arus informasi. Namun yang perlu diperhatikan dalam memproduksi media yang sangat cepat adalah keakuratan dari nilai berita yang ada. Interaksi dalam pemberitaan di media online juga sangat penting sehingga perlu ada penjaga dari komentar-komentar yang ada agar tidak menimbulkan kegaduhan.